Masjid Agung Brebes
Tentang
Masjid Agung Brebes merupakan salah satu bangunan masjid tertua di wilayah pantura Kota Brebes, Kabupaten Brebes. Didirikan pada tahun 1836 masa pemerintahan Bupati Raden Adipati Ariya Singasari Panatayuda I (Kyai Sura). Bangunan aslinya memiliki arsitektur Jawa kuno dengan kubah berbentuk limas. Masjid ini terletak di Jl. Ustad Abbas No. 7.
Meskipun berfungsi sebagai tempat salat, Masjid Agung Brebes juga sering digunakan sebagai tempat istirahat bagi masyarakat yang melintas di jalur pantura, baik dari arah barat (Jakarta, Cirebon) maupun dari arah timur (Semarang, Surabaya).
Pada zaman pemerintahan Bupati Raden Adipati Ariya Sutirta Pringgahaditirta (Kanjeng Tirto) tahun 1932/1933, masjid ini mengalami pemugaran dan dibangun kembali karena sering tergenang banjir luapan kali atau Sungai Pemali. Meski telah mengalami perbaikan berulang kali, bangunan utama Masjid Agung yang terletak di bagian depan masih terjaga keasliannya.
Bagian kubah masjid yang berbentuk limas telah menjadi tempat penyimpanan benda-benda pusaka daerah, termasuk keris, tombak, dan senapan zaman VOC. Beberapa benda pusaka tersebut kini ada yang dipindahkan ke museum di Semarang demi alasan keamanan.
Masjid Agung Brebes adalah simbol kebijaksanaan dan kebangkitan rohani, dan hingga kini tetap megah berdiri di sebelah barat alun-alun Kota Brebes, Jawa Tengah.
Fasilitas
Di Masjid Agung Brebes, terdapat beberapa fasilitas umum yang disediakan untuk para jamaah dan pengunjung. Berikut adalah beberapa di antaranya :
1. Tempat Ibadah
2. Musholla
3. Kantor Pengurus Masjid
4. Ruang Pertemuan
5. Toilet dan Wudhu
6. Tempat Parkir
7. Taman dan Area Hijau
8. Perpustakaan
9. Warung atau Kios
Daya Tarik
Masjid Agung Brebes memiliki daya tarik yang memikat dan membuatnya layak untuk dikunjungi. Berikut beberapa hal yang menjadikan masjid ini istimewa :
1. Arsitektur Kuno yang Memukau
Masjid Agung Brebes menggabungkan gaya arsitektur Masjid Persia dengan elemen lokal Brebes. Salah satu ciri khasnya adalah kubah berbentuk limas segi empat, yang berbeda dari kubah bundar pada umumnya. Pintu masuknya menggunakan bahan granit dari Italia.
2. Usia yang Tua dan Bersejarah
Didirikan pada tahun 1836, masjid ini merupakan salah satu bangunan masjid tertua di wilayah pantura Kota Brebes. Usianya yang ratusan tahun menjadikannya sebagai masjid yang patut dihormati dan dijaga keasliannya. Meskipun telah mengalami pemugaran beberapa kali, bangunan utamanya tetap memancarkan pesona masa lalu.
3. Fungsi Strategis
Terletak di jalur pantura, Masjid Agung Brebes sering digunakan sebagai tempat istirahat bagi masyarakat yang melintas, baik dari arah barat (Jakarta, Cirebon) maupun dari arah timur (Semarang, Surabaya). Fungsinya sebagai tempat salat dan tempat istirahat membuatnya menjadi pusat aktivitas yang ramai.
4. Penyimpanan Benda Pusaka
Bagian kubah masjid yang berbentuk limas digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka daerah. Di antara benda-benda tersebut terdapat keris, tombak, dan senapan zaman VOC. Beberapa di antaranya bahkan dipindahkan ke museum di Semarang untuk alasan keamanan.
5. Peralatan Modern
Meski mempertahankan kesan kuno, Masjid Agung Brebes dilengkapi dengan peralatan modern. Ruang ibadahnya dilengkapi dengan mesin pendingin udara, sehingga jamaah dapat beribadah dengan nyaman.
