Vihara Gunung Timur
Tentang
Vihara Gunung Timur adalah Klenteng Tionghoa yang tertua sekaligus terbesar di Kota Medan. Vihara ini didirikan pada tahun 1930-an dan terletak di Jl. Hang Tuah No. 16, Madras Hulu, Medan Polonia, tepatnya di sisi Sungai Deli.
Saat ini, Vihara Gunung Timur dikenal sebagai salah satu ikon multikultural Medan. Sejumlah masyarakat yang ingin menyaksikan perayaan keagamaan bisa datang pada pada hari Imlek, Cap Go Meh dan festival Chit Gwee Pua. Tidak ada batasan soal agama untuk memasuki area ini.
Walaupun dibuka untuk umum setiap harinya, namun para pengunjung biasanya akan lebih banyak pada saat weekend ataupun saat perayaan tertentu. Jika ingin mengunjungi vihara ini saat sedang ada ibadah, maka tidak disarankan untuk memotret terlalu dekat.
Fasilitas
Berikut beberapa fasilitas yang bisa dinikmati pengunjung di Vihara Gunung Timur :
1. Aula Kuil Untuk Pemujaan dan Meditasi
2. Parkiran untuk Mobil dan Motor
3. Tempat Makan
4. Toilet untuk Pengunjung
5. Perpustakaan Tentang Ajaran dan Literatur Buddha
6. Taman di Luar Vihara
Daya Tarik
Berikut beberapa daya tarik untuk mengunjungi Vihara Gunung Timur :
1. Merupakan Vihara Terbesar di Sumatera
Vihara Gunung Timur bukan hanya terbesar di kota Medan ataupun di Sumatera Utara, namun juga di Pulau Sumatera. Selain usianya yang sudah sangat tua, Vihara ini memang yang terbesar dibandingan Vihara lainnya yang ada di Sumatera.
2. Bangunan dengan Arsitektur China
Walaupun awalnya dibangun sederhana dengan kayu dan beratapkan rumbia, namun Vihara ini akhirnya direnovasi secara permanen berkat bantuan donasi dari para donatur. Bangunan vihara ini juga terkenal dengan arsitektur bernuansa China.
3. Belajar Sejarah
Selain sebagai tempat wisata religi, pengunjung juga bisa mempelajari sejarah Buddha di Vihara Gunung Timur. Hal ini karena terdapat perpustakaan tentang ajara Buddha dan juga perayaan umat Buddha yang seringkali dilakukan disini.
4. Vihara dengan Dua Ajaran
Vihara Gunung Timur bukan hanya milik umat Buddha saja, namun juga Konghucu. Alhasil, wisatawan bisa melihat secara langsung bagaimana perbedaan Buddha dan Konghucu.
5. Alunan Musik Buddha
Pada bagian luar Vihara, wisatawan bisa mendengar alunan musik yang memutarkan irama chants Buddha. Bahkan jika beruntung, wisatawan bisa bertemu degan seorang seniman tua yang akan menyanyikan lagu Mandarin di depan pintu masuk vihara.
