Candi Kethek
Tentang
Candi Kethek adalah candi Hindu bertingkat megalitik berbentuk piramida yang terletak di lereng barat laut Gunung Lawu di desa Anggrasmanis, kecamatan Gumeng, di Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini memiliki tujuh teras yang menghadap ke arah barat, dan setiap teras dihubungkan oleh undakan batu.
Nama “Kethek” dalam bahasa Jawa berarti kera, dan penduduk setempat memberikan nama ini karena dahulu banyak kera yang ditemukan di daerah ini 1. Secara administratif, lokasi Candi Kethek terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, pada ketinggian 1486 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai candi ini, Anda harus melalui jalan setapak dan menyeberangi sungai yang hanya berisi air saat musim hujan.
Sejarah Candi Kethek sudah dilaporkan sejak tahun 1842, tetapi ekskavasi resmi baru dilakukan pada tahun 2005. Hasil ekskavasi menunjukkan bahwa Candi Kethek adalah candi Hindu, dan salah satu temuan penting adalah arca kura-kura yang merupakan jelmaan Dewa Wisnu.
Arca ini menopang Mandaragiri dalam kisah Samudramanthana, yang menunjukkan fungsi candi ini sebagai tempat perawatan untuk membersihkan dan membebaskan seseorang dari kesalahan atau dosa.
Meskipun penelitian tentang Candi Kethek masih berlanjut, struktur tata ruangnya serupa dengan Candi Ceto dan Candi Sukuh yang berada di kawasan yang sama, yaitu punden berundak, yang merupakan ciri khas bangunan warisan budaya megalitik di Nusantara. Candi Kethek adalah salah satu situs bersejarah yang memperkaya warisan budaya Indonesia.
Fasilitas
Tentu! Berikut adalah beberapa fasilitas umum yang tersedia untuk pengunjung di Candi Kethek :
1. Jalur Setapak
2. Area Parkir
3. Informasi dan Peta
4. Tempat Istirahat
Daya Tarik
Candi Kethek memiliki sejumlah daya tarik yang membuatnya patut dikunjungi :
1. Arsitektur Megalitik
Candi Kethek memiliki bentuk piramida bertingkat dengan tujuh teras yang menghadap ke barat. Struktur ini unik dan menarik perhatian para pengunjung.
2. Lokasi di Lereng Gunung Lawu
Terletak di lereng barat laut Gunung Lawu, Candi Kethek menawarkan pemandangan alam yang indah. Pengunjung dapat menikmati udara segar dan panorama pegunungan.
3. Arca Kura-kura Dewa Wisnu
Hasil ekskavasi menemukan arca kura-kura yang merupakan jelmaan Dewa Wisnu. Arca ini memiliki makna budaya dan sejarah yang menarik untuk dipelajari.
4. Pemandangan Sungai dan Alam Sekitar
Saat melewati jalur setapak menuju candi, pengunjung akan menyeberangi sungai dan melihat keindahan alam sekitar. Ini menambah pengalaman kunjungan.
5. Keberadaan Punden Berundak
Candi Kethek memiliki struktur tata ruang yang serupa dengan Candi Ceto dan Candi Sukuh, yaitu punden berundak. Ini merupakan ciri khas bangunan megalitik di Nusantara.
6. Tempat Perawatan Spiritual
Arca Dewa Wisnu menopang Mandaragiri dalam kisah Samudramanthana. Candi ini diyakini sebagai tempat perawatan untuk membersihkan dan membebaskan seseorang dari kesalahan atau dosa.
